Akibat persaingan kurang sehat pihak perusahaan kini
melakukan berbagai cara untuk merekrut tenaga kerja yang diiming-imingi
kenaikan gaji. Berawal dari kekecewaan dengan management PT. Riau Andalan Pulp
and Paper (RAPP), ratusan karyawan di masing-masing departemen perusahaan kayu
yang berbasis di Pangkalan Kerinci mengancam bakal hengkang dari perusahaan dan
hijrah Ke PT. Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP).
Kekecewaan tersebut dikarenakan perusahaan ini telah
ingkar janji dengan para karyawan terkait bonus yang akan diberikan. Dimana
sebelumnya, para karyawan yang bekerja di PT.RAPP diberikan janji oleh pihak
management dengan bonus kesejahteraan bila target perusahaan tercapai. Namun
meski target perusahaan telah tercapai empat bulan lewat, janji perusahaan yang
akan memberikan bonus pada karyawan tak kunjung terealisasi.
Alhasil, para karyawan yang merasa dikecewakan berniat
untuk hengkang dari perusahaan kayu milik Taipan Sukanto Tanoto itu. Tak
tanggung - tanggung, ada sekitar 80 persen karyawan dari masing-masing
departemen yang berencana akan hengkang ke PT.IKPP. Namun niat para karyawan
agak sedikit terhalang, pasalnya pihak perusahaan tak mau melepaskan begitu
saja para karyawannya.
Beberapa Top Management PT. RAPP seperti David Ceer,
Timo Hakkinen, Elwan Jumandri dan Jhoni W Sida langsung datang ke lokasi di
Grand Hotel Pangkalan Kerinci, tempat beberapa karyawan PT. RAPP akan melakukan
interview dengan PT. IKPP.
Berdasarkan salah satu karyawan di lokasi kejadian,
memang ada beberapa orang dari pihak perusahaan berpakaian preman terlihat
mondar-mandir di lingkungan hotel. Salah seorang karyawan yang akan diinterview
oleh PT. IKPP di Pangkalan Kerinci dan wanti-wanti namanya minta dirahasiakan
mengakui kekhawatirannya. Pasalnya, dia bersama kawan-kawannya melihat sendiri
bahwa pihak perusahaan PT. RAPP membawa security berpakaian seragam dan bebas
datang ke lokasi hotel. Dilain sisi menanggapi hal ini secara pribadi pihak
Stokeholder Relations Manager PT. RAPP Wan Zak mengatakan, bahwa hal itu tidak
benar, soal pengancaman untuk hengkang sudah kedua kali dan untuk keluar dari
perusahaan karyawan tergantung kesepakatan Mou kontrak kerja sebelumnya. Jadi
tak akan segampang itu untuk keluar dari perusaahan.
Adanya rumor interview oleh pihak perusahaan pulp PT. IKPP,
bagi sejumlah karyawan HRD PT. RAPP, menurut wan Zack, tindakan itu merupakan
persaingan bisnis yang tak sehat dan dinilai merusak etika bisnis. Ia
menambahkan selama ini karyawannya telah mendapat ilmu pengetahuan dan bimtek
yang cukup handal lalu kenapa tiba-tiba ada perusahaan yang merekrut dengan
sistem persaingan tak sehat.
Menurut saya, dalam kasus pelanggaran etika bisnis
diatas, kedua perusahaan sama-sama tidak menaati etika bisnis yang berlaku.
Yang pertama oleh PT. RAPP, yang telah melanggar prinsip kejujuran. PT. RAPP
sudah mengingkari janjinya akan memberikan bonus kesejahteraan pada
karyawannya. Padahal karyawan-karyawannya sudah berhasil menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik, dengan berhasil mencapai target yang diberikan
perusahaan. Pihak PT. RAPP telah tidak jujur dalam memenuhi perjanjian yang dibuatnya.
Prinsip keadilan juga tidak diperhatikan pihak PT. RAPP, dimana karyawannya
telah berhasil membuat prestasi dan memberikan kinerja yang baik untuk
perusahaan, tapi hal tersebut tidak direspon secara positif oleh perusahaan.
Sudah sewajarnya para karyawan mendapat bonus atas kerja keras yang telah
mereka hasilkan.
Sedangkan untuk PT. IKPP, terlepas dari belum adanya
konfirmasi yang diberikan, sebaiknya jangan dulu mencampuri permasalahan yang
belum diketahui secara pasti antara PT. RAPP dengan karyawannya, dan tidak
mengambil kesempatan dari konflik tersebut untuk merekrut karyawan dari
perusahaan lain yang telah dibina.
Sumber :