1.
Perusahaan
Multinasional
Peranan perusahaan
Multinational pada era globalisasi sekarang ini semakin penting dalam bisnis
internasional. Lebih-lebih dengan terbentuknya NAFTA (Nort America Free Trade
Agreement) dan AFTA (Asean Free Trade Agrement), memberikan peluang besar bagi
perusahaan multinasional untuk beroperasi di berbagai negara.
Perusahaan
multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara;
perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki
kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya
memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan
multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara.
Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh
ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial
yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan
internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri,
harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka
(dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi
lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan
distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti
potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau
standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
PMN seringkali
memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka
butuhkan.
Perusahaan
multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda
yang merupakan saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.
Perusahaan
multinasional awalnya adalah perusahaan domestic, dengan tingkat pertumbuhannya
yang semakin tinggi, peluang pasar yang dihadapi semakin besar, maka perusahaan
akan melakukan ekspansi ke negara lain atau go internasional. Motivasi
perusahaan go international meliputi:
1.
Memperluas pasar.
2.
Penggunaan bahan baku dari negara asing,
3.
Untuk mempertahankan kelangsungan suplai
bahan baku dari berbagai Negara,
4.
Penggunaan teknologi asing
5.
Peningkatan efisiensi produksi
6.
Menghindari hambatan politik dan
peraturan pemerintah
7.
Fluktuisasi foreign exchange market
8.
Diversifikasi international
Ciri
– ciri perusahaan multinasional
1.
Lingkup kegiatan income generating
(perolehan pendapatan) perusahaan multinasional melampau batas- batas Negara.
2.
Perdagangan dalam perusahaan
multinasional kebanyakan terjadi di dalam lingkup perusahaan itu sendiri,
walaupun antarnegara.
3.
Control terhadap pemakaian teknologi dan
modal sangat diutamakan mengingat kedua factor tersebut merupakan keuntungan
kompetitif perusahaan multinasional.
4.
Pengembangan system managemen dan
distribusi yang melintasi batas-batas Negara, terutama system modal ventura,
lisensi dan franchise.
Kelemahan
dan Kelebihan perusahaan multinasional
Kelemahan perusahaan
multinasional, yaitu :
Semakin banyaknya
Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengauhi kekuasaan ekonomi
negara. Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak.
Perusahaan
Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
a.
Keuntungan yang akan dialihkan ke luar
negeri kepada pemegang sahamnya.
b. Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering
digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak.
Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
Kebaikan perusahaan
multinasional, antara lain:
a.
Menambah devisa Negara melalui penanaman
di bidang ekspor.
b.
Mengurangi kebutuhan devisa untuk import
di sector industry.
c.
Memodernisir industry.
d.
Ikut mendukung pembangunan nasional.
e.
Menambah kesempatan kerja dengan membuka
lapangan kerja baru.
Motif-Motif
Ada 3 motif berdirinya
perusahaan multinasional, yaitu:
A.
Bermotif memperluas usahanya dalam
rangka mencari bahan baku (raw material seker) dan menjual produknya keluar
negeri, bahkan pemerintah tidak tahu berapa banyak dan apa saja yang dihasilkan
oleh perusahaan asing tersebut. (Seperti: PT Freeport (timah dan emas) di Irian
Jaya, PT Caltex (minyak) di Riau, PT Port Newman (minyak) di Batu Binjai NTB
dll.
B.
Bermotif mencari pasar (market seeker).
Setelah
terpenuhinya pasar dalam negara tersebut, perusahaan multinasional ini berusaha
mencari pasar-pasar baru untuk memasarkan produknya. Hal ini dapat memperluas
jangkauan pemasaran barang tersebut.
C. Bermotif menimumkan biaya (cost
minimazer) dan memaksimalkan sumber daya, Seperti: Keringanan pajak, tenaga
kerja murah, harga tanah murah, biaya pengolahan limbah dengan syarat ringan,
menghindari adanya batasan kuota dinegaranya, dan pelayanan purna jual cepat.
Teknis
Teknis dalam perusahaan
multinasional adalah:
1.
Ekspor, merupakan proses awal menjadi
perusahaan multinasional.
Perdagangan
internasional merupakan pendekatan yang relatif konservatif yang digunakan
perusahaan untuk menembus pasar (melalui ekspor) atau untuk memperoleh barang
dengan biaya rendah melalui impor.
2.
Memberikan Lisensi dan mendirikan
fasilitas produksi kepada mitra lokalnya.
Lisensi
memudahkan perusahaan untuk menggunakan teknologi mereka di pasar asing tanpa
melakukan investasi besar di negara lain dan tanpa biaya transportasi yang
muncul jika mengekspor barang.
3.
Investasi langsung (foreign direct
investmnet)
Cara
ini diambil setelah ada jaminan bahwa
investasi itu aman dari resiko dan persaiangan mitra lokal dan mnguntungkan
karena pasar telah berkembang dan memberikan respon yang positif. Spt : Astra
mengembangkan program diklat kepada bengkel-bengkel hingga ke desa-desa
diseluruh Indonesia dengan tujuan mengamankan investasi yang besar telah
tertanam karena pelayanan purna jual dan ketersediaan suku cadang dapat
dipenuhi.
Pertimbangan
Mata Uang Asing
Keuntungan atau
kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dilokasikan antara sumber AS
dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat kedudukan pembayar pajak yang
di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang
asing.sumber keuntungan atau kerugian adalah Amerika Serikat.
2. Perpajakan
Sebuah perusahaan bisa
melakukan bisnis internasional dengan cara mengirimkan barang dan jasa atau
dengan melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung. Ekspor jarang
sekali memicu potensi pajak di negara yang melakukan impor, karena sulit sekali
bagi negara pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan atas eksportir luar
negeri.Pengelolaan pengungkapan pajak yang efektif atas potensi pajak
memerlukan adanya pemahaman sistem-sistem pajak nasional yang sangat berbeda
dari suatu negara ke negara lain. Perbedaan berkisar dari jenis pajak dan beban
pajak hingga perbedaan dalam penilaian pajak dan filosofi penagihan.
Jenis
Pajak
Sebuah perusahaan yang
beroperasi di luar negeri berhadapan dengan bermacam-macam pajak. Pajak
langsung, seperti pajak penghasilan, mudah untuk dikenali dan biasanya
diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan. Pajak tidak langsung, seperti
pajak pemakaian, tidak terlalu mudah untuk dikenali atau tidak sering
diungkapkan. Bisanya pajak tersebut dimasukkan dalam “biaya dan pengeluaran
lain-lain”.
Pajak Penghasilan
Perusahaan, mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan
bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya dengan kemungkinan
pengecualian untuk bead an cukai.
Pajak yang dipungut
dari sumbernya adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga,
dan pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing.
Pajak pertambahan nilai
merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini umumnya
dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi atau distribusi.
Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit
penjual perantara.
Pajak perbatasan
seperti bea cukai dan bea impor umumnya ditujuan untuk menjaga agara barang
domestic dapat bersaing harga dengan barang impor. Dengan demikian pajak yang dikenakan
terhadap impor umumnya dilakukan secara parallel dan pajak tidak langsung
lainnya dibayarkan oleh produsen domestic barang yang sejenis.
Pajak pengiriman
merupakan contoh lain pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan
terhadap pengalihan (transfer) objek antarpembayar pajak dan dapat menimbulkan
pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.
Beban
Pajak
Perbedaan dalam
keseluruhan beban pajak sangat penting dalam bisnis internasional. Beragam
tarif resmi dari pajak penghasilan merupakan sumber penting perbedaan-perbedaan
tersebut. Namun, perbedaan tarif pajak hanya mengungkapkan sebagian ceritanya.
Banyak pertimbangan lain yang mungkin memengaruhi beban pajak efektif bagi
perusahaan-perusahaan multinasional.
Ketika semakin banyak
perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara
yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif
jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk
mendasarkan perbandingan antarnegara pada tarif pajak wajib saja. Lagipula
tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah.
Secara internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif
pajak efektif.
Sistem Administrasi Pajak
Sistem penilaian pajak
nasional juga memengaruhi beban pajak relatif. Beberapa sistem yang penting
digunakan saat ini. Untuk memudahkannya, kami hanya akan membahas sistem klasik
dan terintegrasi.
Sistem Klasik
Pajak penghasilan
perusahaan pada penghasilan kena pajak dibayarkan pada tingkat perusahaan dan
tingkat pemegang saham.
Sistem Terintegrasi
Pajak-pajak perusahaan
dan pemegang saham diintegrasikan untuk mengurangi atau menghilangkan pajak
ganda atas penghasilan perusahaan.
Insentif Pajak Asing
Banyak negara
memberikan insentif pajak untuk menarik investasi asing. Insentif dapat berupa
hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses
industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode
waktu.
Persaingan Pajak yang Berbahaya
Tren diseluh dunia yang
mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak
langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan
bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan
dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang
sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan
oleh kalangan usaha.
Penyelarasan Internasional
Dengan adanya perbedaan
dalam sistem pajak di seluruh dunia, penyelarasan global atas kebijakan pajak
mungkin akan berguna. Perusahaan-perusahaan multinasional, yang dibebani oleh
perbedaan pajak-pajak nasional, mengobarkan penekanan atas perbaikan pajak
internasional. Uni Eropa mengeluarkan banyak kekuatan dalam kasus ini karena
mereka bekerja untuk menciptakan sebuah pasar tunggal. Pengenalan Uni Eropa
atas mata uang tunggal; euro, menyoroti perbedaan pajak di antara anggotanya.
Kredit
Pajak Asing
Kredit pajak asing bisa
dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas
laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya
seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor
domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan
luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.
Batasan-batasan
Kredit Pajak
Untuk mencegah kredit
pajak asing yang menutupi pajak-pajak atas penghasilan bersumber domestik,
banyak negara yang menetapkan batasan menyeluruh pada jumlah pajak asing yang
bisa dikreditkan setiap tahun. Amerika Serikat, misalnya, membatasi kredit pajak
hingga pada proporsi pajak Amerika Serikat yang setara dengan rasio penghasilan
bersumber asing kena pajak dari pembayar pajak hingga penghasilan kena pajak
global pada tahun tersebut.
Batasan-batasan kredit
asing yang terpisah berlaku untuk pajak-pajak Amerika Serikat pada penghasilan
bersumber asing kena pajak dari masing-masing jenis penghasilan berikut:
1.
Penghasilan pasif (misalnya, penghasilan
berjenis investasi, seperti deviden, bunga, royalti, dan biaya sewa)
2.
Penghasilan umum (semua jenis lainnya)
Perjanjian
Pajak
Walupun kredit pajak
asing melindungi penghasilan bersumber asing dari pajak ganda (pada beberapa
tingkatan), perjanjian pajak bisa lebih jauh. Para penanda tangan perjanjian
tersebut biasanya setuju mengenai bagaimana pajak dan isentif pajak akan
ditetapkan, dihormati, dibagi, atau bahkan dihilangkan dari pengasilan bisnis
yang didapatkan dalam salah satu yuridiksi pajak oleh masayarakat atau orang
lain. Jadi, sebagian besar perjanjian pajak antara negara penyelenggara dan
negara asal menetapkan bahwa laba yang didapatkan oleh perusahaan domestik di
negara penyelenggraa harus terkena pajak hanya jika perusahaan tersebut bisa
menjaga perusahaannya di sana.Perjanjian pajak juga mempengaruhi pajak pungutan
atas deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara
kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan
timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti
dan bunga dari pajak pungutan.
Dimensi-Dimensi Perencanaan Pajak
Dalam perencanaan
pajak, perusahaan-perusahaan multinasional memiliki keuntungan yang nyata atas
perusahaan-perusahaan domestik karena memiliki lebih banyak fleksibilitas
geografis dalam menempatkan sistem produksi dan distribusi mereka.
Pengamatan atas masalah
perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :
1.
Pertimbangan pajak seharusnya tidak
pernah mengendalikan strategi usaha/bisnis. Kekuatan keuangan atau operasional
dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
2.
Perubahan hukum pajak secara konstan
membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang
Pertimbangan Organisasional
Dalam mengenakan pajak
kepada penghasilan bersumber asing, banyak yurisdiksi perpajakan yang berfokus
pada susunan organisasional dari suatu operasi asing. Sebuah cabang biasanya
dianggap sebagai perluasan dari perusahaan induk. Maka, penghasilannya langsung
digabungkan dengan penghasilan dari perusahaan induk dan sepenuhnya terkena
pajak pada tahun tersebut. Keuntungan dari suatu anak perusahaan asing biasanya
tidak dikenakan pajak hingga keuntungan tersebut dikembalikan. Pengecualian
pada aturan umum ini dijelaskan dalam bagian selanjutnya.
Jika operasi awal di
luar negeri diperkirakan mengalami kerugian mungkin akan menguntungkan secara
pajak apabila diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika anak
perusahaan diorganisasikan di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan
pajak sama sekali, maka penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.
Perusahaan
Asing Terkendali dan Penghasilan Subpart F
Ingatlah bawah di
Maerika Serikat, layaknya negara-negara lain yang menggunakan prinsip
perpajakan global, penghasilan anak perusahaan asing tidak kena pajak oleh
perusahaan induk hingga dikembalikan sebagai deviden yang disebut juga prinsip
pengangguhan. Tempat-tempat bebas pajak memberikan perusahaan-perusahaan
multinasional sebuah kesempatan untuk menghindari repatriasi dan pajak-pajak
negara asal dengan menempatkan transaksi dan mengakumulasi keuntungan dalam
anak perusahaan “brassplate”. Transaksi-transaksi ini tidak memiliki pekerjaan
atau tugas yang nyata. Penghasilan yang didapatkan pada transaksi tersebut
bersifat pasif, bukan aktif.
Amerika Serikat menutup
lubang kelemahan ini dengan Perusahaan Luar Negeri yang dikendalikan dan
provisi laba Subbagian F. Laba Subbagian F mencakup beberapa pendapatan
penjualan dan jasa dengan pihak berhubungan istimewa.
Keputusan-keputusan
Pembiayaan
Tata cara dimana
operasi-operasi asing dibiayai juga bisa dibentuk oleh
pertimbangan-pertimbangan pajak. Hal-hal lain yang setara, pengurangan pajak
dari utang, yang meningkatkan laba setelah pajak pada ekuitas, meningkatkan
daya pikat pembiayaan utang dalam negara-negara berpajak tinggi. Di mana
peminjaman mata uang lokal dibatasi oleh pemerintah lokal yang memerintahkan
adanya tingkat minimum pada infusi ekuitas oleh perusahaan induk asing,
peminjaman perusahaan induk untuk membiayai infusi modal ini bisa mendapatkan
akhir yang sama, berujung pada yurisdiksi pajak dari perusahaan induk yang
mengizinkan agar bunga bisa didedukasi.
Perusahaan afiliasi
pendanaan luar negeri juga dapat digunakan untuk mengalihkan laba dari negara
dengan pajak tinggi yang menjadi lokasi induk perusahaan atau perusahaan
afiliasike negara yang yurisdiksi pajak rendah tempat perusahaan afiliasi yang
memberikan pendanaan.
Penyatuan
Kredit Pajak
Penyatuan penghasilan
dari berbagai sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan dari negara
dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari wilayah
dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas
untukpajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh
perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan
multinasional.
Menyatukan
Perencanaan Pajak Internasional
Untuk bisa mencapai
integrasi perencanaan pajak internasional, penasihat pajak menyarankan
langkah-langkah berikut:
1.
Mencari advis pajak dalam setiap
yurisdiksi yang relevan.
2.
Mengomunikasikan semua fakta kepada
setiap penasihat pajak.
3.
Menunjuk penasihat pajak tunggal untuk
berkoordinasi dan menggabungkan advis dari berbagai yurisdiksi.
4.
Menjamin bahwa rencana pajak sesuai
dengan bisnis. Perencanaan pajak lintas negara yang canggih tidak bisa dibeli
begitu saja.
5.
Menempatkan semua analisis pajak dalam
bentuk tulisan.
6.
Berhati-hati dengan dokumentasi
transaksi.
7.
Mencari advis hukum berkualitas tinggi
untuk setiap posisi pajak yang masuk ke dalam area abu-abu atau mungkin
dianggap agresif.
8.
Pertimbangkan bagaimana perasaan Anda
jika perencanaan pajak Anda muncul dalam surat kabar lokal.
Penetapan
Harga Pengiriman Internasional : Variabel-Variabel Yang Menyulitkan
Penetapan harga
pengiriman merupakan sumber yang cukup baru. Penetapan harga di Amerika Serikat
berkembang seiring dengan gerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak bisnis
Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Variabel-variabel seperti pajak,
tarif, persaingan, tingkat inflasi, nilai mata uang, pembatasan pengiriman dana
risiko politik dan ketertarikan mitra usaha patungan sangat menyulitkan
pengambilan keputusan untuk penetapan harga pengiriman.
Pertimbangan-pertimbangan
Pajak
Jika tidak
ditiadakan oleh undang-undang, keuntungan
perusahaan biasditingkatkan
dengan menetapkan harga pengiriman untuk memindahkan keuntungan darianak
perusahaan yang berlokasi di negara-negara yang berpajak tinggi ke anak
perusahaanyang berlokasi di negara-negara berpajak rendah. Pengiriman intra perusahaan didasarkan
pada : harga yang
terjaga dan penetapan harga
transfer. Harga terjaga adalah salah
satu pihak yang tidak terkait akan menerima barang sama atau serupa dalam
situasi yang sama atau serupa. Metode-metode penetapan harga terjaga meliputi :
1.
Penetapan harga otomatis yang sebanding
2.
Penetapan harga jual kembali
3.
Penetapan harga untuk biaya tambahan
Metode-Metode
Penetapan Harga Lainnya
Persetujuan umum yang
muncul diantara pemerintah memandang penetapan harga yang terjaga sebagai standar
yang tepat dalam
menghitung keuntungan untuk tujuan
pajak. Namun negara-negara memiliki
pandangan berbeda dalam
menafsirkan dan
mengimplementasikan penetapan harga terjaga. Metode ini merupakan konsep tidak
tetap secara internasional.
Otoritas pajak
diseluruh dunia sedang
menyusun aturan-aturan mengenai penetapan harga pengirtiman yang
baru dan meningkatkan daya upaya. Penetapan harga pengiriman tersebut adalah
harga transfer. Dan harga transfer menjadi beban ketetapanutama yang dirancang
untuk memperkecil perpajakan global yang sering menyimpangkan sistem kontrol
multinasional. Ketika setiap
cabang perusahaan dinilai
sebagai pusat keuntungan tersendiri,
kebijakan ketetapan harga
tersebut bisa menghasilkan ukuran performa yang
menyimpang dimana pada
umumnya menjadi konflik
antara target perusahaan pusat
dan cabang.
Perhitungan Tarif
Tarif barang-barang impor
juga mempengaruhi kebijakan
penetapan hargatransfer perusahaan multinasional. Jika sebuah perusahaan mengeksport barang kepadacabang perusahaannya yang
berdomisili disebuah negara bertarif tinggi bisa mengurangibeban tarifnya
dengan menekan harga barang dagangan yang dikirim kesana.
Faktor-Faktor Kompetitif
Untuk menfasilitasi
pendirian cabang perusahaan
diluar negeri, perusahaaninduk
bisa mendukung cabang perusahaan dengan memakai faktur pada harga yang
sangatrendah. Semua harga cabang perusahaan ini bisa dihilangkan secara berkala
ketika cabangperusahaan memperkuat posisinya dipasar luar negeri. Sama halnya
harga transfer yangrendah bisa digunakan untuk membentengi usaha yang ada dari
dampak persaingan asingdi pasar lokal atau pasal lainnya: dengan kata lain,
profit yang diperoleh dari suatu Negaradapat menyokong penetrasi kepasar lain.
Untuk memperbaiki akses cabang perusahaan luar negeri dengan pasar modal,
ketetapan harga transfer rendah untuk input dan ketetapan harga transfer tinggi
untuk output bisa menyokong laporan pendapatan dan posisi keuangan.
Kadang-kadang harga transfer dapat digunakan
untuk melemahkan cabang perusahaan pesaing.
3. Harga Transfer
Dalam suatu dunia
dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika
hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga
transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh
lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai
metodologi penentuan harga.
Harga pasar menunjukan
peluang biaya dengan suatu pemindahan yang tidakmenjual diluar pasar,
dan kegunaan mereka akan
mendorong efisiensi kegunaan
darisumber-sumber
perusahaan yang jarang
digunakan. Kegunaan mereka
juga disebut konsisten dengan
orientasi pusat laba terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana usaha
yang dapat menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah
untuk mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.
Keuntungan dari
pasar berbasis harga
transfer harus dititik
beratkan padabeberapa kelemahan,
salah satunya adalah penggunaan harga transfer tidak memberikanperusahaan
keleluasaan perusahaan untuk menentukan harga untuk tujuan atau
strategipersaingan. Masalah yang lebih mendasar lagi adalah seringnya tidak ada
pasar menengahuntuk produk atau servis yang meragukan. Dalam perusahaan multinasional
transaksidimana perusahaan independen tidak bertanggung jawab, seperti
mengirim sebuah barangberharga, sangat mengandalkan teknik
dari cabang perusahaan.
Biaya berbasis harga transfer menghasilkan banyaknya
keterbatasan, karena :
1.
Mudah digunakan
2.
Berdasarkan data yang sudah ada
3.
Mudah menentukan otoritas pajak
4.
Bersifat rutin, dengan demikian membantu
menghindari keretakan internal
Prinsip Arm’s-Lenght
Ciri khas multinasional
adalah sebuah usaha berintegritas cabang perusahaantersebut dibawah kendali dan
berbagai sumber serta tujuan secara umum. Berdasarkan pada prinsip arms length,
dimana harga transfer perusahaan seolah olah terjadi antara pihak yang tidak
berhubungan dalam pasar kompetitif. Beberapa metode basar dalam menetapkan
harga berdasarkan arms price.
Metode Perbandingan Harga Bebas
Dalam pendekatan ini
harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yangdigunakan dalam
persamaan transaksi antara
perusahaan independen atau
antara perusahaan dan partai ketiga yang tidak berhubungan.
Metode Perbandingan Transaksi Bebas
Metode ini menetapkan
transfer aset tak berwujud. Mengidentifikasi patokan nilai royalti dengan
mengacu pada metode harga transaksi bebas di mana aset tak berwujud yang sama
atu serupa telah ditransfer. Seperti metode perbandingan harga bebas, metode
ini membahas tentang perbandingan harga.
Metode Harga Penjualan Ulang
Metode ini menghitung
sebuah harga arms length yang diawali dengan hargapenjualan akhir dimana barang
disebutkan dijual ke partai bebas. Margin yang tidak tepat untuk menutupi pengeluaran
dan profit normal
kemudian diambil dari
harga ini untuk memperoleh harga transfer antar perusahaan.
Metode Penetapan Biaya Lebih
Merupakan sebuah
pendekatan bekerja maju dimana kenaikan harga ditambahkan untuk biaya transfer
cabang perusahaan dalam mata uang lokal. Kenaikan harga biasanya mencakup:
1.
Menghubungkan biaya keuangan yang berkaitan
dengan biaya tambahan eksport,piutang dan asset yang digunakan
2.
Persentase biaya yang menutupi produksi,
distribusi, pergudangan,pengapalan dan biaya lainnya yang berhubungan dengan
usaha eksport. Sebuah penyeragaman sering dibuat untuk menggambarkan subsidi
pemerintah yang dirancang untuk membuat biaya produksi kompetitif dikancah
pasar internasional
Metode Perbandingan Keuntungan
Menurut metode ini
keuntungan antar perusahaan pada transaksi antar partai yangberhubungan
sebaiknya bisa dibandingkan dengan keuntungan pada transaksi antar partai yang
tidak berhubungan yang melakukan bisnis yang sama dengan keadaan yang serupa.
Metode Pembagian Keuntungan
Metode ini
digunakan ketika patokan
produk atau pasar
tidak ada. Pembagian keuntungan yang
dihasilkan pada transaksi
partai yang berkaitan
antar cabang perusahaan dalam
gaya arms length. Satu perbedaan dalam pendekatan ini metode perbandingan pembagian
keuntungan membagi keuntungan
yang dihasilkan oleh transaksi partai yang berkaitan
menggunakan alokasi persentase keuntungan gabungan dari perusahaan bebas dengan
jenis aktivitas dan transaksi yang sama.
Metode Penetapan Harga Lainnya
Kebanyakan negara yang
memiliki undang-undang penetapan harga
transfer lebih memilih
metode berbasis transaksi
(bisa dibandingkan dengan
harga bebas, bisa dibandingkan dengan transaksi bebas,
harga penjualan kembali, metode cost-plus) daripada metode berbasis keuntungan
(metode membandingkan profit dan pembagian keuntungan ).
Perjanjian Penetapan Harga Lanjutan
Advance Pricing
Agreements (APAs) adalah
sebuah mekanisme dimanaotoritas perpajakan
dan multinasional dengan
sukarela merundingkan metodologipenetapan harga transfer yang
disepakati dan mengikat kedua partai. Semua perjanjian ini mengurangi dan
menghapus risiko dalam audit penetapan harga transfer, hemat waktu dan uang
untuk multinasional dan otoritas pajak.
Praktik Penetapan Harga Transfer
Perusahaan
multinasional dengan sangat jelas memiliki berbagai dimensi, sepertiukuran industri,
kebangsaan, struktur organisasi,
tingkat keterlibatan
internasional,teknologi, produk atau
jasa, dan kondisi
bersaing. Namun dalam prakteknya banyak ditemukan keseragaman dalam penetapan
harga transfer.
Masa Depan
Teknologi dan ekonomi
global menantang berbagai prinsip dimana didasarkanpada perpajakan internasional.
Salah satu prinsip ini adalah setiap negara memiliki hakuntuk memutuskan bagi
mereka sendiri seberapa besar penarikan pajak dari masyarakatdan bisnis
kawasanya.
Pemerintah diseluruh
dunia mengharuskan metode
penetapan harga transfer berdasarkan
prinsip arms lenght. Yaitu usaha multinasional dinegara berbedadikenakan pajak
jika mereka adalah perusahaan independen yang menjalankan arms length satu sama
lain.
Bagaimana semua
pernyataan ini menyatakan perpajakan internasional? Apakah perpajakan global
sesuai dengan perusahaan global? Kita telah melihat kerja sama yang lebih hebat
dan berbagi informasi tentang otoritas pajak di seluruh dunia. Mode seperti ini
akan terus berlanjut. Di saat yang sama, para ahli meramalkan sebuah persaingan
pajak yang lebih hebat. Internet memberikan persembunyian dari pajak lebih
mudah. Beberapa peneliti menganjurkan sebuah pajak kesatuan sebagai sebuah
alternatif dalam menggunakan harga transfer untuk menentukan pemasukan yang
wajib dikenakan pajak. Dalam pendekatan ini, keuntungan total multinasional
cukup berdampak bagi negara. Kemudian setiap negara akan mengenakan pajak untuk
setiap keuntungan berapapun jika sesuai. Jelasnya, perpajakan di masa depan
akan menghadapi banyak tantangan dan perubahan.
Sumber :
Frederick D.S Choi,
Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat