PEMBAHASAN
I. KONSEP DASAR PERMINTAAN TENAGA KERJA
Beberapa konsep dasar yang harus diketahui untuk
analisis faktor produksi adalah :
·
Faktor Produksi
Sebagai Permintaan Turunan (Devired
Demand)
Permintaan
terhadap suatu barang dikatakan sebagai permintaan turunan (devired demand) bila permintaan terhadap
barang tersebut sangat tergantung pada permintaan terhadap barang lain. Bahan
bakar minyak (BBM) dikatakan permintaan turunan, karena permintaan terhadapnya
sangat tergantung pada permintaan terhadap mobil. Secara umum, permintaan
terhadap BBM meningkat bila permintaan terhadap mobil meningkat.
·
Faktor Produksi
Substitusi dan Komplemen (Substitutable
and Complement Input)
Hubungan
antar faktor produksi dikatakan bersifat substitusi bila penambahan penggunaan
faktor produksi yang satu mengurangi penggunaan faktor produksin yang lain.
Mesin merupakan substitusi tenaga kerja bila penambahan penggunaan mesin
mengurangi penggunaan tenaga kerja (manusia). Sebaliknya mesin dan tenaga kerja
dapat memiliki hubungan yang bersifat komplemen, bila penambahan penggunaan
mesin menambah penggunaan tenaga kerja.
·
Hukum
Pertambahan Hasil Yang Makin Menurun (Law
of Diminishing Return)
Sama
halnya dengan konsumsi, penambahan penggunaan faktor produksi pada awalnya juga
memberikan tambahan hasil yang besar, namun makin lama dengan tingkat
pertambahan yang makin menurun. Misalnya dalam proses pengolahan lahan untuk
penanaman palawija. Untuk satu hektar lahan, umumnya diselesaikan dalam 150
hari kerja orang (HKO). Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan, pengolahan
lahan semakin cepat selesai.
·
Efek Substitusi
dan Efek Output (Substitution and Output
Effect)
Analisis efek substitusi (substitution effect) dalam pasar faktor
produksi, analogis dengan efek substitusi pada teori perilaku konsumen. Jika
terjadi kenaikan harga sebuah faktor produksi, maka penggunaan input tersebut dikurangi. Untuk menjaga
tingkat output (pada isokuan yang
sama), perusahaan menggunakan lebih banyak faktor produksi lain yang harganya
relatif lebih murah.
II.
FUNGSI PRODUKSI DAN PRODUK MARJINAL TENAGA KERJA
Fungsi
produksi (production function) untuk menggambarkan hubungan antara jumlah input
yang digunakan dalam produksi dan jumlah hasil produksi. Input dalam contoh ini
adalah “pemetik apel” dan hasil produksi ialah “buah apel” sedangkan input yang
lainnya bernilai tetap untuk saat ini.
Produk marjinal tenaga kerja (marginal
product of labor, MPL) adalah jumlah
output tambahan yang didapat perusahaan dari satu unit tenaga kerja tambahan
dengan modal tetap,digambarkan dengan fungsi produksi:
MPL = F (K, L + 1) - F(K, L)
Sebagian besar fungsi produksi memiliki
sifat produk marjinal menurun (diminishing marginal product) yaitu dengan modal
tetap, produk marjinal tenaga kerja menurun bila jumlah tenaga kerja meningkat.
Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan kondisi perusahaan apel tersebut.
Grafik
1. Fungsi Produksi Perusahaan Apel
·
Nilai
Produk Marginal dan Permintaan Tenaga Kerja
Nilai
produk marginal (value of the marginal product) dari input apa pun adalah
produk marginal dari input itu dikalikan dengan harga hasil produksi di pasar.
Karena harga pasar tetap pada perusahaan kompetitif, nilai produk marginal
(seperti produk marginal itu sendiri) akan menurun jika pekerja meningkat. Para
ekonom kadang-kadang menyebut dengan produk pendapatan marginal perusahaan,
yaitu pendapatan tambahan yang diperoleh perusahaan dengan mempekerjakan satu
unit tambahan faktor produksi (dalam hal ini tenaga kerja).
Pada
perusahaan yang dicontohkan yaitu perusahaan apel, anggaplah upah pasar bagi
pemetik apel adalah $500 per minggu. Pada kasus ini, seperti yang tercantum
pada Tabel 1 bahwa pekerja pertama di perusahaan menguntungkan karena pekerja
pertama menghasilkan pendapatan perusahaan $1000 atau keuntungan sebesar $500.
Pekerja kedua menghasilkan pendapatan tambahan sebesar $800 atau keuntungan
$300 dan pekerja ketiga menghasilkan pendapatan tambahan sebesar $600 atau
keuntungan sebesar $100. Namun, setelah pekerja ketiga menambah pekerja tidak
akan memberikan keuntungan lagi karena pekerja keempat hanya memberikan
tambahan pendapatan sebesar $400 padahal biaya upah $500 sehingga perusahaan
justru rugi $100.
Kurva
ini menurun karena produk marginal tenaga kerja berkurang ketika jumlah pekerja
meningkat. Pada Grafik 2 terdapat garis horisontal yang menunjukkan upah pasar.
Untuk memaksimalkan keuntungan, perusahaan akan terus menambah pekerja hingga
tercapai titik dimana kedua kurva berpotongan. Di bawah tingkat ini, nilai
produk marginal melampaui upah, sehingga menambah pekerja akan meningkatkan
keuntungan. Sedangkan jika di atas tingkat ini, nilai produk marginal lebih
kecil dari upah sehingga pekerja marginal tidak mendatangkan keuntungan. Dengan
demikian, sebuah perusahaan yang kompetitif dan memaksimalkan keuntungan
menambah terus pekerjanya hingga titik dimana nilai produk marginal tenaga
kerja sama dengan upah. Kurva nilai produk marginal merupakan kurva permintaan
tenaga kerja bagi sebuah perusahaan kompetitif yang memaksimalkan keuntungan.
III.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR PRODUKSI TENAGA
KERJA
a)
Harga Faktor
Produksi
Yang dimaksud dengan harga faktor
produksi adalah upah dan gaji untuk tenaga kerja atau sewa untung barang modal
dan tanah. Jika faktor produksi bersifat normal,makin murah harganya, makin
besar jumlah yang diminta. Dalam kasus khusus, turunnya harga faktor produksi
justru menurunkan jumlah yang diminta. Atau pada saat harganya naik,
permintaannya justru meningkat.
b)
Permintaan
Terhadap Output
Makin besar skala produksi, makin
besar permintaan terhadap input.
Kecuali input tersebut telah bersifat
inferior.
c)
Permintaan
Terhadap Faktor Produksi Lain
Misalnya,
permintaan terhadap faktor produksi substitutif (mesin) meningkat, maka
permintaan terhadap tenaga kerja menurun. Bila tenaga kerja dan mesin mempunyai
hubungan komplemen, meningkatnya permintaan terhadap mesin meningkatkan
permintaan terhadap tenaga kerja.
d)
Harga Faktor
Produksi Yang Lain
Pengaruh
perubahan harga suatu faktor produksi terhadap permintaan faktor produksi
lainnya sangat berkaitan dengan sifat hubungan antar faktor produksi.
Permintaan terhadap suatu faktor produksi akan meningkat, bila harga faktor
produksi substitusinya makin mahal. Permintaan terhadap faktor produksi akan
menurun, jika harga faktor produksi komplemennyan makin mahal.
e)
Kemajuan
Teknologi
Kemajuan
teknologi mempunyai dampak yang mendua terhadap permintaan faktor produksi.
Dalam arti kemajuan teknologi dapat menambah atau mengurangi permintaan
terhadap faktor produksi. Jika kemajuan teknologi meningkatkan produktivitas
maka permintaan terhadap faktor produksi meningkat. Kemajuan tekonologi yang
bersifat padat modal meningkatkan produktivitas barang modal, sehingga
permintaan terhadapnya menigkat. Sebaliknya kemajuan tersebut menurunkan
permintaan terhadap tenaga kerja, bila hubungan keduanya substitutif. Kemajuan
teknologi dapat meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja, bila kemajuan
tersebut meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
IV. PENAWARAN TENAGA KERJA
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga
kerja yang dapat disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan
upah dalam jangka waktu tertentu.
A.
TRADEOFF
ANTARA WAKTU KERJA DAN WAKTU LUANG
Tradeoff adalah situasi dimana
seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau mungkin lebih,
mengorbankan salah satu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh aspek
lain dengan kualitas yang berbeda. Penawaran tenaga kerja muncul dari tradeoff antara waktu kerja dan waktu
luang yang dimiliki seseorang. Kurva penawaran tenaga kerja mencerminkan
bagaimana keputusan para pekerja mengenai tradeoff antara tenaga kerja dan
waktu luang merespons perubahan biaya kesempatannya. Kurva penawaran tenaga
kerja yang kemiringannya positif menandakan bahwa masyarakat merespons
peningkatan upah dengan cara menikmati waktu luang yang lebih sedikit dan jam
kerja yang lebih banyak.
B.
FAKTOR PENYEBAB BERGESERNYA
KURVA PENAWARAN TENAGA KERJA
Kurva penawaran tenaga kerja mengalami
pergeseran setiap kali masyarakat mengubah jumlah jam kerja sesuai keinginan
mereka pada tingkat upah tertentu. Adapun beberapa hal yang menyebabkan kurva
penawaran tenaga kerja mengalami pergeseran adalah sebagai berikut:
●
PERUBAHAN
SELERA
Pada tahun 1950, hanya 34% wanita yang
mencari pekerjaan, angka ini meningkat menjadi 60% pada tahun 2000. Salah satu
faktor yang mempengaruhi adalah perubahan selera, atau sikap terhadap
pekerjaan. Pada tahun 1950 merupakan hal yang wajar apabila seorang wanita
hanya tinggal di rumah sambil mengasuh anak, tetapi saat ini lebih banyak ibu
rumah tangga yang memilih untuk bekerja, dan akibatnya terjadilah peningkatan
penawaran tenaga kerja.
● PERUBAHAN KESEMPATAN ALTERNATIF
Penawaran tenaga kerja pada setiap
pasar tenaga kerja bergantung pada kesempatan
yang tersedia pada pasar tenaga kerja lainnya.
● IMIGRASI
Perpindahan
pekerja dari suatu wilayah ke wilayah lain, atau dari suatu negara ke negara lain, merupakan penyebab nyata
dari pergeseran penawaran tenaga kerja.
V. KESEIMBANGAN/EKUILIBRIUM PASAR TENAGA
KERJA
Analisis
Keseimbangan /Equilibrium Dalam
Sistem Ekonomi. Kata Equilibrium sebenarnya diadopsi dari bahasa latin aequilībrium
yang berawalan aequi yang berkonotasi equi, dan lībra yang bermakna seimbang (balance), stabil, tidak bergerak,
dan/atau tidak berubah. Dalam bahasa Indonesia, equilibrium biasanya
diterjemahkan sebagai keseimbangan (atau kesetimbangan). Keseimbangan atau
equilibrium artinya suatu keadaan dimana tidak terdapat suatu kekuatan yang
dapat menyebabkan terjadi perubahan keadaan dipasar dapat dikatakan dalam keseimbangan
apabila jumlah yang disupplay para penjual pada suatu tingkat harga tertentu
adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut. Dengan
demikian harga suatu barang dan jumlah yang diperjual belikan ditentukan
dengan melihat keseimbangan suatu pasar
A.
EQUILIBRIUM
MENURUT EKONOMI
Menurut
Adam Smith (1723-1790), keseimbangan (atau kondisi equal(ity)) terjadi apabila tenaga kerja secara terus-menerus
berusaha mencari exchangeable value (nilai tukar) dalam dirinya dalam interaksinya
dengan industri, dan pada saat yang sama industri/kapital juga beroperasi
berdasarkan advantages employment
(keuntungan kerja). Thomas Robert Malthus (1766-1834) juga mengenal sesuatu
yang dalam bahasa kekinian dinamakan keseimbangan, yang ditimbulkan oleh
pergulatan dua countervailing forces yang
saling berseberangan. David Ricardo (1772-1823) juga bercerita sesuatu seperti
equlibrium point, yaitu ketikatambahan jumlah modal dan tambahan tenaga kerja
dalam pengelolaan tanah, sama dengan tambahan rent yang dihasilkan dari pengelolaan tanah tersebut.
B. HARGA PASAR/HARGA KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM)
Harga
adalah kemampuan suatu barang/jasa yang dinyatakan dengan uang. Dengan adanya
harga, orang menjadi mudah dalam melakukan tukar-menukar dan kita dapat
membandingkan nilai barang. Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh
penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi. Harga pasar sering disebut
juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada keseimbangan antara
permintaan dan penawaran barang.
VI.
KESEIMBANGAN DI PASAR TANAH DAN
MODAL
1.
PASAR TANAH
Semua
perusahaan membutuhkan tanah minimal untuk kedudukan perusahaan tersebut.
Sejalan dengan perkembangan dunia produksi dan jumlah penduduk, kebutuhan tanah
semakin lama semakin meningkat, sedangkan penawaran tanah cenderung bersifat
tetap. Oleh karena itu, kurva penawaran tanah akan berbentuk garis lurus
vertikal (inelastis sempurna). Hubungan antara permintaan dan penawaran tanah
dapat dilihat sebagai berikut.
Selain
faktor permintaan dan penawaran, tinggi rendahnya harga tanah juga dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain seperti berikut.
Ø TINGKAT KESUBURAN TANAH
Semakin subur tanah tersebut semakin
tinggi harganya, begitu pula sebaliknya.
Ø LETAK KESUBURAN TANAH
Letak
tanah yang strategis baik untuk produksi maupun permukiman cenderung memiliki
harga yang lebih tinggi, juga sebaliknya. Ini disebabkan tanah yang letaknya
strategis cenderung memberikan harapan untuk mendapatkan keuntungan lebih
besar.
Ø STATUS KEPEMILIKAN TANAH BERDASARKAN
SERTIFIKASI
Ada
dua kemungkinan status kepemilikian tanah, yaitu hak milik atau hak guna
bangun. Tanah yang berstatus hak milik cenderung memiliki harga lebih tinggi
dibandingkan tanah berstatus hak guna bangun.
2.
PASAR MODAL
Manfaat
pasar modal adalah sebagai berikut:
a)
Mempermudah
pengusaha yang kekurangan modal untuk mendapatkan modal yang sehat dan tidak
mengikat.
b)
Memperlancar
perluasan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
c)
Membantu
perusahaan atau masyarakat yang kelebihan dana untuk memanfaatkannya dalam
kegiatan yang produktif sehingga tidak terjadi pengangguran dana (idle mone).
d)
Membantu
pemerintah dalam menghimpun dan mengerahkan dana masyarakat untuk membiayai
pembangunan nasional.
Untuk
membina pelaksanaan pasar modal, dibentuk Badan Pembina Pasar Modal (BPPM) yang
terdiri dari:
a) Menteri Keuangan sebagai ketua
merangkap anggota
b) Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara/Wakil Ketua BAPPENAS
sebagai wakil ketua merangkap anggota
c) Menteri Perdagangan sebagai anggota
d) Sekretaris Kabinet sebagai anggota
e) Gubernur Bank Indonesia sebagai anggota
f) Ketua Badan Koordinasi Penanaman
Modal sebagai anggota
DAFTAR
PUSTAKA
Ø
http://pajricikadu.blogspot.com/2011/12/pasar-input.html
Ø
Pengantar Ilmu Ekonomi (mikro &
makro ekonomi) Edisi ke 3 (Prathama Rahardja & Mandala Manurung)
Øhttp://www.scribd.com/doc/117496251/analisis-keseimbangan-equilibrium-dalam-system-ekonomi
Ø
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/penawaran-tenaga-kerja.html
Ø
http://vitrievi.blogspot.com/2011/12/konsep-dasar-permintaan-tenaga-kerja.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar